Rabu, 18 Agustus 2010

Mati Suri (Mati atau Tidur)

 
Secara agama saya melihat mati suri adalah proses lepasnya nafs dari jasad sementara ruhnya sendiri masih melekat pada jasad.
Sebuah jasad tanpa roh maka jasad itu akan mati, tidak mampu bergerak tidak kuasa untuk menarik nafas dan dalam hitungan jam tubuhnya akan kaku karena darah berhenti mengalir. Orang yang sedang tidur bukan berarti roh yang ada didalam jasadnya sedang keluar, sebab bila demikian adanya berarti saat dia tidur maka dia seharusnya mati dalam pengertian yang sesungguhnya tapi kenyataannya saat seseorang tertidur, dia masih bisa bergerak membalikkan badan, jantungnya masih berdenyut, mulutnya masih bisa mengeluarkan suara mendengkur dan malah tidak jarang orang yang tidurpun bisa tiba-tiba tertawa ataupun menangis bahkan buang air kecil tanpa disadarinya, semua ini mengindikasikan kepada kita bahwa tidur bukanlah suatu keadaan dimana roh meninggalkan badan.

Oleh karena itulah saat menceritakan kisah ashabul kahfi, al-Qur’an menyebut mereka bukan dalam keadaan mati dimana roh penghuni jasadnya dicabut Allah tetapi disebut bahwa mereka sedang tidur dan ciri bahwa mereka tidur adalah tubuh mereka bergerak berbalik-balik.

Dan kamu mengira mereka itu sadar padahal mereka tidur ; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka melunjurkan dua kaki depannya dipintu gua. ; Jika kamu melihat mereka niscaya kamu akan berpaling dan lari dengan penuh ketakutan terhadap mereka. – Qs. 18 al-Kahf : 18

Kejadian ashabul kahfi yang tidur selama 309 tahun ini mungkin bisa dihubungkan juga dengan teori relativitasnya Einstein seperti yang pernah kita bahas dalam pembicaraan Isra’ Mi’raj Nabi, dimana objek yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami perlambatan waktu dengan objek yang memiliki kecepatan statis, tubuh para pemudia ashabul kahfi mungkin digetarkan oleh Allah molekul-molekulnya mendekati kecepatan cahaya sehingga tubuh mereka bergetar dan membalik-balik agar tahan terhadap perubahan waktu diluar gua yang berjalan lambat sehingga kita yang melihat mereka bagaikan melihat sinar yang berkilatan dan sesuai isi akhir ayat ini kejadian tersebut pasti akan membuat kita lari ketakutan; Bukti dari kebenaran teori ini adalah usia mereka ketika bangun sama seperti saat mereka tidur padahal waktu yang berjalan diluar gua sudah berlalu 309 tahun.

Dengan demikian roh itu bisa kita ibaratkan sebagai energi listrik yang mengisi baterai pada sebuah ponsel yang membuatnya bisa hidup dan mengadakan komunikasi secara wajar. Roh adalah energi kehidupan, dia adalah listrik pembangkit sumber daya bagi semua makhluk Allah. Manakala listrik ini mati, maka akan hilanglah kehidupan, meskipun perangkat televisi masih tetap ada, provider jaringan masih tetap eksis dan ponsel masih dalam keadaan layak pakai, tetapi tanpa keberadaan energi listrik yang mengisinya maka semua menjadi tidak berguna. Jasad yang masih muda, segar tanpa cacat tidak akan bisa melakukan aktifitas apapun walau hanya untuk menarik nafas dalam hitungan milidetik bila roh sudah  meninggalkannya.

Allah mewafatkan nafs pada saat kematiannya, dan nafs orang-orang yang belum mati didalam tidurnya, maka Allah yumsik (menahan) nafs yang sudah ditetapkan baginya kematian, dan melepaskan yang lain (orang yang tidur) sampai pada batas waktu tertentu – Qs. 39 az-Zumar : 42




 (O_O) OMG (O_O)

^PERCAYA ATAU TIDAK^
>
>   Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di
> rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat.
> Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan
> diri dan langsung shalat.
>   Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang
> tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan
> adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di
> muka saya.
>   Selang beberapa lama seorang yang tak tampak
> mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya
> tiba2 sudah berdiri di depanku.
>   Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2
> itu. Sebelum sempat bertanya…. .siapa dia…tiba2
> saya merasa dada saya sesak… sulit untuk
> bernafas….
>   namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara
> sebisanya.
>   Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang
> berjalan pelan2 dari dadaku….. terus berjalan….
> . kekerongkonganku. …sakittttttttt ……..sakit.
> ….. rasanya. Keluar airmataku menahan rasa
> sakitnya,… . Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku…..
>
>   Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi,
> benda tadi terus memaksa untuk keluar dari
> tubuhku…
>   kkhh…….. .khhhh… .. kerongkonganku berbunyi.
> Sakit rasanya, amat teramat sakit
>   Seolah tak mampu aku menahan benda tadi… Badanku
> gemetar… peluh keringat mengucur deras.. mataku
> terbelalak.. …air mataku seolah tak berhenti.
>   Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu
> meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh
> orang misterius itu…pergi. ..berlalu begitu
> saja….hilang dari pandangan.
>   Namun setelah itu……… aku merasa aku jauh
> lebih Ringan, sehat, segar, cerah… tidak seperti
> biasanya.
>   Aku herann… istri & anak2 ku yang sedari tadi
> ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke
> arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang yang
> terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki
> tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. siapa
> dia???????.. . Mengapa anak2 & istriku memeluknya !
> sambil menangis… mereka menjerit…histeris
> …terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang
> yang terbujur tadi…
>   Siapa dia……… ….????? ???
>   Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya
> dibalikkan.. .. dia……..dia. …..dia mirip
> dengan aku….ada apa ini Tuhan…???? ????
>   Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak
> mampu….. Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak
> bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.
>   Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini.. Aku
> mulai berteriak… ..tapi mereka seolah tak
> mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku..
>   Dan mereka terus-menerus menangis…. aku
> sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah
> membawa rohku Aku telah mati…aku telah mati.
>   Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku
> menangis…. berteriak. …..
>   Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku
> sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang
> kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak
> yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka.
>   Tapi waktuku telah habis……. masaku telah
> terlewati… . aku sudah tutup usia pada saat aku
>   terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.
>   Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan
> membagi waktu kapan harus
> keluarga dll.
>   Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati
> dalam keadaan belum ibadah.
>   Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup
> dan masih bisa membaca E-mail ini sungguh aku amat
> sangat bahagia.
>   Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh,
> mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga
> bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada
> keadaan yang lebih siap.
>   ============ ========= ========= =========
> ========= ====
>   Sebarkan e-mail ini ke 5 orang terdekat Anda, dan
> mintalah mereka untuk melakukan hal yang sama. Cukup
> lima saja! Ini bukan surat ancaman berantai. Yang
> jelas jika Anda tidak meneruskan e-mail ini, maka
> Anda telah menyia2 kan kesempatan untuk saling
> menasihati Jika Anda lakukan dengan ikhlas maka Anda
> akan menuai kebaikan.
>   Mari berlomba dalam kebaikan.
>   ============ ========= ========= =========
> ========= ====
>   NB:
>   Sekedar Tips agar pesan ini lebih menarik untuk
> dibaca:
>   Tolong ganti angka( 005) di belakang Subject
> menjadi( 006) sebelum Anda mengirim email ini. Ini
> sekedar monitor bila satu ketika Anda mendapat email
> ini lagi dari teman yang lain maka Anda akan tahu
> sudah berapa kali email ini menyebar dan berapa
> banyak teman yang telah bersama-sama berdakwah.
>   Tidakkah Anda merasa bahagia dan bersyukur bila
> misalnya :
>   Anda menerima lagi email ini dengan angka(007) di
> Subject line berarti minimal 5 pangkat 5 atau 3125
> orang telah membaca email Anda, meresapi artinya,
> berlaku baik karenanya dan kemudian ikut serta
> menyebarkan dakwah ini… [bila tidak 005 tapi 010
> tahukah Anda berapa orang yang telah membacanya?
> Yaitu 5 pangkat 10 = 9.765.625 Tanpa terasa Anda
> telah menebar benih kebaikan untuk ! bekal akhirat
> nanti… hanya dengan melanjutkan menyebar email
> ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar